Pemimpin
Kodok
Dahulu kala,
ketika dunia masih sangat muda, ada sebuah kolam di tepi hutan. Di dalamnya
tinggal ratusan ekor kodok yang bisa berbicara. Sungguh menyenangkan jika kita
mengendap endap di balik pohon lalu mendengarkan mereka diam diam ketika mereka
sedang berbicara dengan gembira.
Mereka
berbicara terlalu banyak sehingga suatu saat mereka kehabisan bahan obrolan.
Akhirnya mereka menjadi bosan tinggal di kolam yang sepi dan mereka
menginginkan hiburan. Kodok kodok itu lalu berkumpul dan memutuskan bahwa
mereka menginginkan seorang raja. Lalu mereka berdoa dengan suara nyaring
bersahut sahutan agar mereka dipilihkan seorang raja.
Tiba tiba sebatang batang pohon jatuh dari langit.
Batang pohon itu tercebur ke dalam kolam, air terciprat ke semua arah,
menghujani ratusan kodok yang berlompatan ketakutan ke pinggir kolam. Sehari
semalam kodok kodok itu bersembunyi di bawah daun teratai yang mengapung di
permukaan kolam, tidak berani melangkah terlalu dekat dengan raja baru mereka.
Seekor kodok yang paling berani di antara mereka lalu keluar dari tempat
persembunyiannya. Dia mendekat dengan hati hati dan mengamati sang raja.
Akhirnya yang lain ikut maju dan berenang hati hati di sekeliling batang pohon
yang mengapung itu.
"Raja yang lucu," ucap seekor kodok menghina. Mereka akhirnya menyadari sang raja tidak bisa menolong atau memerintah mereka. Segera mereka berdoa lagi bersahut sahutan meminta raja yang lain.
"Raja yang lucu," ucap seekor kodok menghina. Mereka akhirnya menyadari sang raja tidak bisa menolong atau memerintah mereka. Segera mereka berdoa lagi bersahut sahutan meminta raja yang lain.
Tak berapa
lama, seekor burung bangau yang besar hinggap di tepi kolam. Sebuah mahkota
emas berkilauan tampak di kepalanya. "Wahai kodok kodok, saya adalah raja
kalian!" seru sang bangau dengan suara keras. Lalu dia berjalan cepat ke
dalam kolam dan dengan cepat menelan para kodok itu secepat yang ia bisa.
Para kodok
itu berlompatan lagi ketakutan, tapi kali ini mereka tidak bisa menghindari
kecepatan paruh sang bangau. "Oh kenapa, kenapa kita tidak memerintah diri
kita sendiri saja?" seekor kodok bersedih hati. Sang bangau itu makan
hingga perutnya penuh, lalu dia terbang pergi. Tapi para kodok itu sekarang tak
bisa berbicara karena begitu ketakutan. Mulai saat itu yang bisa mereka lakukan
hanyalah mengeluarkan suara kodok ...do do do dok...do do dok.
Pesan dari
cerita ini adalah : kejadian yang kita alami seringkali tidak sesuai dengan
yang kita harapkan, dan itu adalah sebuah pembelajaran dalam hidup.
terjemah bebas dari : The Frogs and Their King,
Richards Topical Encyclopedia. 1951
Tidak ada komentar:
Posting Komentar